Mi Gacoan


Tgl 3 Oktober, paginya aku memulai hari masih driumah bulekku. Dilanjutkan dengan mewujudkan rencanaku dan sepupuku, --elsa. Kami start jalan sekitar pukul 10.00 WIB eh naik motor maksudnya. Tempat pertama kami tuju adalah tempat makan yakni mi gacoan. Di tempat mi kami mengobrol dan berselfi ria sampai set 12 sepertinya.

Lalu dilanjutkan kami menonton bioskop, sebelum nonton kata Elsa bawa tisu kak buat nangis dan bukan lagi pas nonton hampir sepanjang film air mataku berderai hampir banjir tu bioskop, eh lebay ya. Btw, aku antusias dan senang karena tiket nontonnya murah banget hanya 20k biasanya aku kalo nonton bisa 35-50k.

Setelah nonton kami pulang pasalnya pukul 17.40 aku harus melanjutkan perjalanan ini ke kota kembang, tapi sebelum pulang ke rumah Elsa kita mampir-mampir dulu ke mcd dan ATM. Lumayan memakan waktu untuk sampai ke rumah Elsa, aku nggak ngitung berapa menit tapi menurut perhitunganku yang sudah aku search cukup untuk mengantarkanku ke stasiun tempat aku berangkat untuk sampai ke kota yang plat nomornya D.

Ok setelah itu aku diantar oleh Elsa ke stasiun tapi (lagi) kita mampir dulu ke sebuah toko kue, aku diberi buah tangan oleh sepupuku itu. Lanjut distasiun kami salam perpisahan dan setelak cek in beberapat menit aku naik kereta perjalanan berjalan lancar sampai aku turun di stasiun transit.

Sampai di stasiun transit kereta yang aku naiki cukup lama tapi aku sabar menunggu. Terlambat sekitar 10 menit itu kereta dijadwal 17. 14 dan tiba pukul 17.24an sedangkan kereta utama aku akan berangkat pukul 17.40, sepanjang perjalanan kereta transit untuk menuju kereta utama aku cemas, khawatir ketinggalan kereta utama. Kusampaikan hal itu ketemanku, --Nisa yang menjadi tarvel mate ku. Tapi aku berusaha menenangkan diriku tapi logikaku mengatakan 50 50, setengah yakin terlambat setengah yakin nggak, sampai pada keadaan tinggal satu stasiun ntah apa pasalnya itu kereta berhenti cukup lama sehingga pada akhirnya aku ketinggalan kereta utama. Ku chat Nisa, kusuruh dia pergi duluan nanti kucari cara agar aku bisa nyusul ke kota kembang.

Tentu saja setelah ketinggalan kereta aku lemas, sedih dan capek, memikirkan kerugian materi dan tenaga. Rasanya pengen nangis tapi sekali lagi logika ku selalu berjalan aku tak bisa menitikkan air mata pikirku bukan saatnya menangis karena menangis tidak menyelesaikan masalah malah mengurangi tenagaku. Sambil chating sama Nisa sambil kucari solusi.

Setelah berpikir dan sambil berjalan aku menemukan sebuah solusi, aku pergi ke stasiun lain untuk membeli tiket perjalanan kutempuh dari stasiun sebelumnya kurang lebih satu jam. Dan Alhamdulillahnya tiketnya ada, sambil menunggu kuputuskan untuk mengadu kepada sang Maha segalanya. Setelah mengadu diruang tunggu aku melihat pemandangan epic ada pasangan suami istri yang sudah tua renta tapi mereka masih bersama mengarungi perjalanan yang lama. Romantis.

Pukul 20.30an aku berangkat menuju kota kembang, tiba pukul 00.05an sepertinya aku lupa tapi sekitar itu, akhirnya aku naik ojek online untuk sampai di ostel. Sesampainya di ostel kuungkapkan semua keluh kesahku ke Anisa. Sampai aku memahi apa sebenernya kejadian hari ini adalah simulasi nanti di alam barzah dimana yang bisa membantu diri kita ya kita sendiri, orang lain termasuk keluargapun sudah tidak bisa membantu. Entahlah.

Walau bagaimanapun kejadian ini membuat fisik hayati sangat lelah tapi cerita hari ini adalah perjalanan sejarah yang seru untuk dikenang, diceritakan, dipelajari tapi tidak untuk diulangi nanti capek wkwkw. 


Oiya, menurut kalian kenapa aku bisa terlambat? 

(Momen jalan bareng berdua bersama Elsa adalah momen mahal, ini adalah kali pertama dan tidak tahu ada next movie date atau nggak)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolu 2 LAPIS

Es Dung Dung

Bolu Ekonomis