Ayam Bakar


Ok lanjut, ya ges yaa. Setelah perjalanan ke kota kembang dengan segala dramanya aku berusaha menerimanya dan mencoba untuk menikmati suasana kota kembang.

Pagi hari kami bangun melanjutkan perjalanan wisata kami menuju tempat dimana legenda sangkuriang terjadi. Akses kami kesana full menggunakan angkutan umum. Aku bahagia bisa berada dipuncak gunung itu pasalnya hal itu menjadi salah satu wishlist ku dan aku bahagia Allah kirimkan Nisa untuk jadi travelmate ku. Dipuncak gunung banyak hal yang kupikirkan tapi itu tidak penting diceritakan.

Cukup lama kami dipuncak gunung, setelah menikmati suasana kami mengabadikan momen setelah itu kami pulang lagi ke pusat kota lalu kami beristirahat. Setelah energi dicharge sorenya kami putuskan untuk ke gedung yang identik dengan makanan indonesia, ituloh makanan yang kalo dimasak ditusuk dulu lalu dibakar. Ada hal menarik yang kutemukan disana yakni orang-orang kota kembag rajin-rajin sebab sampai sekitar jam 8 malam masih ada saja yang berolahraga, takjub aku. Kukatakan pada Nisa apa mereka nggak mau rebahan aja ya wkwkkw.

Keesokan harinya kami pulang, di kota Kembang cukup seru tapi aku merasa ada yang kurang, kurang ada kehadiranmu, bercyandaaaa. Kurang disini mungkin karena tidak ada sanak keluarga atau teman yang kutemui jadinya aku tidak bisa mengulik terlalu dalam tentang kota kembang, tapi ah bagaimanapun aku bahagia bisa menginjakkan kaki dikota ini. Dan dengan terwujudnya wishlist ini aku semakin mencintai diriku.

Kembali lagi menempuh perjalanan ke ibu kota setelah sekitar 3 jam akhirnya kami sampai tapi bukan stasiun yang tertera di tiket, kami melakukan dinamisasi tempat turun supaya lebih efektif dan efisien dan disinilah aku berpisah dengan Nisa.

Lanjut, karena takut sampai di Lampung dini hari akhirnya kuputuskan untuk transit sekaligus menyambung silaturahmi dengan teman dekatku yang sudah kukenal sejak SMP dan kami pernah tinggal bersama ketika kuliah dan orangnya adalah Sari. Aku senang bertemu Sari karena tidak ada rasa canggung diantara kami untuk saling bertukar cerita dan pengalaman. Di rumah Sari juga kami dikunjungi teman kita yang dikenal ketika SMP yaitu Saprel, banyak hal yang kami ceritakan. Salah satu kalimat Saprel yang membuat ku senang adalah 'Lin kamu tambah berisi ya pipimu tambah chubby', aku senang karena dengan kalimat itu berarti aku terlihat berkembang wkwkwk.

Keesokan harinya aku otw pulang ke Lampung, sebelum sampai di Metro aku transit dulu di Bandar Lampung untuk menaiki bus tujuan Metro. Ada kejadian menarik ketika ada Bus dimana aku berkesimpulan bahwa :
1. Masalah bisa diselesaikan ketika kita berkomunikasi
2. Bandar Lampung lebih menantang daripada Jakarta
3. Menangis tidak menyelesaikan masalah, walau menangis melegakan perasaan

Untuk kejadian menariknya jika kalian tertarik bisa kalian tanyakan langsung, soalnya lebih seru kalo diceritakan. Btw ayam bakar adalah sajian nikmat yang diberikan Sari untuk makan malam kami berdua di kosannya.

Oiya, untuk rencana perjalanan dan garis besar rencana perjalanan serta hikmah lainnya mungkin akan aku ceritakan di platform media sosial lainnya. Heheheheh

Thank you si pemberi susu stroberi sudah memberiku tantangan, dengan itu aku jadi tambah berpikir ketika diperjalanan. Walau agak-agak tambah beban ya tapi ada positifnya juga. See you diperjalanan berikutnya !

Fyi, nulisnya digabung 3 hari jadi 1 ya because kemaren daku dayanya habis sehingga mau berword-word disini butuh pemulihan dahulu. Eh aku juga lanjut kerja lembur besoknya mangkanya baterai sangat lemah mana abis itu bersosialisasi dengan orang banyak. Wkwkkwkw




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolu 2 LAPIS

Es Dung Dung

Bolu Ekonomis