Donat

Rindu itu tak tertahankan lagi, hari ini ku tuangkan dalam sebuah roti yang berlobang di tengahnya. Aku rindu ketika aku di rumah mengacak-acak dapur Ibuk  dengan berbagai macam eksperimen tapi karena aku sudah  lama tidak pulang aku tidak bisa melakukannya. Keputusan untuk membuat donat ini sudah lama ingin kulakukan namun baru bisa direalisasikan hari ini, ya karena satu dan dua hal diantara nya karena minim biaya untuk membeli bahan (maklum anak kos), tapi dibalik itu akhirnya menimbulkan sebuah ide dan ide itu adalah membuat donat dengan bahan yang tidak membuat kantong anak kosan terkuras alias donat minimalis ala anak kosan dengan bahan yang dibeli mengandung paham iritisasi. 

Tanpa mengurangi rasa penasaran berikut ini resep serta cara membuatnya.

Bahan utama :

250 gram tepung terigu (seperempat kalo beli di warung ) = Rp. 2000

1 butir telur ayam = Rp. 1.500

5 Sendok Makan (SDM) Gula Pasir (Nggak beli ambil jatah buat masak lauk)

½ SDM Ragi Instan (Aku pake pernipam, harganya Rp.6000 tapi tenang aja bisa dipake sampe 4 kalian  jadi termasuk murah )

Kentang 2 butir ukuran sedang = Rp. 2.000

¼ Minyak Goreng

Bahan Toping :

Mentega = Rp. 6000 (Bisa dipake berkali-kali)

Mesis = Rp. 5000 (Bisa dipake berkali-kali)

Cara Membuat :

Pertama rebus kentang sampai matang dan kupas sampai bersih, kemudian campurkan kentang rebus, terigu, telur, gula dan ragi instan, uleni sampai merata dan kalis. Selanjutnya ketika sudah kalis diamkan di dalam baskom dan tutup dengan kain biarkan selama beberapa jam (aku 2.5 jam). Setelah di diamkan kempiskan dan uleni lagi setelah itu bentuk bulat-bulat dan lubangi tengahnya selanjutnya apabila sudah dibentuk letakkan donat di piring atau nampan diamkan 15 menit dan tutup dengan kain. Setelah di tutup donat siap untuk digoreng, agar lubang di tengah donat tetap sempurna ketika digoreng puter adonan donat dengan tusuk sate (bisa lihat d youtube cara jelasnya ya), lakukan hal itu secara berulang sampai semua adonan matang. Donat yang sudah digoreng diamkan sekitar 5 menit sebelum diberi toping hal ini bertujuan agar mentega tidak mencair ketika ditempelkan di donat. Ketika sudah dingin donat siap diolesi mentega dan ditaburi mesis. Apabila donat sudah diberi toping maka donat siap dihidangkan dan dinikmati. 

Dibalik resep donat yang berhasil aku wujudkan menjadi donat nyata ada kisah kegagalan yang pernah aku lakukan yaitu waktu itu ketika aku di rumah aku pernah mencoba membuatnya dengan penuh keyakinan dan tentu juga semangat yang berapi-api dengan bermodalkan melihat konten membuat donat di kanal youtube seseorang hanya satu konten dan memilih cara yang paling mudah, dengan begitu bangga dan antusias ku umumkan kepada seluruh anggota keluargaku bahwa aku akan membuat donat. Dalam proses membuat kulakukan persis sama yang di katakan di video youtube itu dan ternyata aku gagal, rasanya aku malu sekali karena hasilnya benar-benar memalukan keras sekali tapi karena sudah mengeluarkan biaya dan tenaga terpaksa ku makan dan anggota keluargaku juga ikut makan tentunya dengan tambahan satu rasa di donat itu ya apalagi jika bukan terpaksa. 

Hari ini aku menyadarinya kenapa aku gagal, (apa ayo tebak)  apalagi jika bukan kurang ilmu dan kurang mendengarkan nasihat karena pada saat aku gagal aku mengabaikan nasihat  tentang tata cara pembuatan donat yang benar, aku berspekulasi bahwa aku sudah benar tanpa harus mendengarkan saran dari orang yang lebih berilmu dan juga berpengealaman. Kejadian ini jika dimaknai secara mendalam dan juga dihubungkan dengan peristiwa kehidupan maka cukup bermakna dan mengena menurutku. 

Berbicara tentang kegagalan sebaiknya tidak  menyerah dan putus asa sampai hal baik yang bernama berhasil itu datang, rasa perjuangan itu lebih memuaskan ketika menikmati  proses dan percobaan berulang kali seperti yang dilakukan oleh Kolonel Sander pendiri dan pencetus Kentucky Fried Chicken (KFC) dimana beliau sudah mencoba lebih dari seribu kali hingga akhirnya berhasil di usia yang sudah tidak muda lagi, tentu beliau dalam prosesnya terus belajar, belajar dan belajar serta mencoba, mencoba terus mencoba. Mengenai kerja keras dan cara mencapai keberhasilan  aku teringat juga dengan kisah yang inspiratif yang diceritakan oleh Andrea Hirata yaitu Aini dan Gurunya, Guru Desi. Kedua orang dalam novel ‘Guru Aini ini membuatku berdecak kagum dengan usaha  yang akhirnya mereka berhasil, Guru Desi dengan kegigihan akan cita-cita dan mimpi akhirnya berhasil menemukan dan melahirkan murid yang juga cerdas dan tidak kalah gigihnya yaitu Aini. Dari kisah ini semoga kegagalan tidak membuat pikiran dan perbuatan terkukung dalam penyesalan, jika gagal sekali bukan berarti salah langkah tapi mungkin kurang banyak langkahnya. Berkaitan dengan hasil dari kegigihan diakatakan juga didalam sebuah pepatah Arab yang terkenal yaitu Man Jadda Wa Jadda yang artinya siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkan atau menemukannya.  Perihal ini jika kumaknai sebagai seorang manusia kita bisa berusaha secara sungguh-sungguh karena itulah hal yang bisa kita lakukan, kita dimintai pertanggung jawaban mengenai prosesnya bukan hasilnya tentunya dengan selalu adanya keinginan untuk belajar. Belajar tentang berbagai hal termasuk kritik dan saran yang membagun. Kritik dan saran dari orang yang menilai secara objektif dan disampaikan pada waktu yang tepat terima saja jangan mudah menolak dan membawa perasaan karena hal itu akan membuat kita selalu merasa benar sehingga bisa menjerumuskan diri sendiri kejalan yang rusak. Mario Teguh dalam kanal youtube nya pernah berkata orang yang dekat dari neraka dan jauh dari surga  akan selalu bilang tapi. Stop bilang tapi lakukan saja hal baik itu. Sebagai seorang hamba berusahalah dengan sungguh-sungguh dan selalu open minded dengan hal-hal yang membuat kita berjalan lurus kearah yang baik dan benar. Dan jangan lupa setiap usaha yang dilakukan awali dengan dengan niat sebagai seorang hamba, karena Tuhan tahu atas dasar apa kita melakukan sesuatu. 

 (Real Pict)